SEJARAH 5 CABANG OLAHRAGA
1.
Lari
Sejarah lari tidak
tertulis secara otentik sejak kapan manusia berlarisebagai prestasi atau untuk kebugaran. Sejak manusia ada, sebenarnya telah dapat
berjalan dan berlari, namun tidak tercatat sebagai olah raga prestasi untuk mengetahui
tercepat dan terkuat.
Ada versi yang
mengatakan bermula dari bangsa Yunani yang sedang dilanda
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
peperangan antara kaum Yunani dan Persia di kota Marathonas Pulau Egina Yunani.
Pasukan Persia mengalami kekalahan dan pasukan Yunani yang memenangkan perang,
memerintahkan salah seorang pasukannya untuk membawa pesan. Si pembawa pesan
berlari ke Athena sepanjang 40.8 km (25.4 miles) dalam sehari untuk mengabarkan
kemenangannya sesampainya di kota sambil berteriak yang akhirnya pingsan dan
meninggal dunia. Untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si
pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang
menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang lari.
Konon kabarnya cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam
olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba
berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu,
lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan
olimpiade modern. Olah raga ini pun berkembang menjadi beberapa cabang yang dibagi
dalam jarak tempuh tertentu.
Dalam perkembangnya
cabang olah raga lari terbagi menjadi lari cepat jarak
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
pendek (sprint), lari jarak sedang (middle distance), lari jarak jauh (long distance). Lari
jarak pendekpun terbagi lagi menjadi lari jarak 50m, 55m, 60m, 100m, 150m, 200m,
300m, 400m, 500m. Pada jarak menengah terbagi 800m, 1500m, 3000m. Untuk lari jarak
jauh dibagi menjadi 500m, 10.000m, half marathon, dan marathon. Saat ini
perkembangan lebih pesat lagi dan cenderung digabungkan dengan cabang olah raga lain
seperti lari halang rintang, triathlon, pentathlon, heptathlon, decathlon.
Sedangkan aktifitas
lari sebagai kebugaran/pemeliharaan fisik badan tidak
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya. Kecenderungan manusia pada saat
tumbuh dewasa juga beraktifitas lari mengejar hewan dengan berburu menggunakan alat
buruan seperti tombak atau batu. Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan dan berlari.
tercatat, apakah sejak manusia muncul di bumi sudah memiliki kegiatan berlari dalam
hidupnya atau setelah beberapa keturunan baru ada kegiatan lari. Namun secara logis
dapat dikatakan bahwa manusia memiliki kaki untuk beraktifitas tentunya dari kecil
sudah dapat berlari-lari untuk bergembira atau mengejar sesuatu. Dari hasil berlari yang
kemudian dia merasakan manfaat yang dirasakan setelah beraktifitas maka selanjutnya
manusia memelihara aktifitas lari dalam hidupnya. Kecenderungan manusia pada saat
tumbuh dewasa juga beraktifitas lari mengejar hewan dengan berburu menggunakan alat
buruan seperti tombak atau batu. Semakin modern manusia hidup pada suatu era semakin sedikit aktifitas berjalan dan berlari.
Lama kelamaan menyadari bahwa manusia tetap
membutuhkan oleh raga lari
dalam aktifitasnya untuk memelihara kesehatanya.
Sehingga menjadi kecenderungan
bahwa manusia memilih olah raga lari dalam
hidupnya untuk dijadikan kebiasaan atau
hobi.
Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi,
namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk bersosialisasi.
hobi.
Kini, dalam era modern keinginan manusia tidak hanya dijadikan sekedar hobi,
namun berubah menjadi klub sehat dan menjadi gaya hidup bahkan untuk bersosialisasi.
Yang
berarti bahwa tidak hanya olah raga lari untuk prestasi saja yang berkembang
dan
digabungkan dengan cabang olah raga lainnya, namun olah raga lari non prestasi (untuk
kebugaran) juga mengalami perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain
manusia. Suatu saat akan muncul klub olah raga lari non prestasi menjadi trend gaya
hidup seperti klub bike to work atau klub body building.
1 Event Lintasan: Event lari di lintasan 400m.
1. Sprint: Event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya didalam
ruangan), 100m, 200m dan 400m.
2. Jarak Menengah: Event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan
3000m.
2.1. Lari berintang: lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati
rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
3. Jarak Jauh: Berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim
ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
digabungkan dengan cabang olah raga lainnya, namun olah raga lari non prestasi (untuk
kebugaran) juga mengalami perkembangan yang digabungkan dengan aktifitas lain
manusia. Suatu saat akan muncul klub olah raga lari non prestasi menjadi trend gaya
hidup seperti klub bike to work atau klub body building.
1 Event Lintasan: Event lari di lintasan 400m.
1. Sprint: Event yang termasuk 400m. Event yang umum adalah 60m (hanya didalam
ruangan), 100m, 200m dan 400m.
2. Jarak Menengah: Event dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan
3000m.
2.1. Lari berintang: lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati
rintangan seperti penghalang dan rintangan air.
3. Jarak Jauh: Berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan 10000 m. yang kurang lazim
ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan.
4.
Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m
haling
rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
5. Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet ,
dll. Beberapa event, seperti estafet medley jarang dilangsungkan kecuali estafet
karnaval besar.
1 Lari jalanan: Dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan.
Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon
rintang menengah (300 m di beberapa SMA).
5. Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet , 4 x 200 m estafet , 4 x 800 m estafet ,
dll. Beberapa event, seperti estafet medley jarang dilangsungkan kecuali estafet
karnaval besar.
1 Lari jalanan: Dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan.
Event biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon
2. Pencak Silat
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional
yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini
secara luas dikenal di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan,
dan Thailand selatan
sesuai dengan penyebaran suku bangsa Melayu Nusantara. Berkat peranan para
pelatih asal Indonesia, kini Vietnam juga
telah memiliki pesilat-pesilat yang tangguh. Induk organisasi pencak silat di
Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat), yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura,
Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pencak silat adalah olahraga bela diri
yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu,Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya
setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya,
daerah Jawa Barat terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih dan di Jawa Timur ada aliran Perisai Diri.
Setiap empat tahun di Indonesia ada
pertandingan pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga
Nasional. Pencak silat juga dipertandingkan dalam SEA Games sejak tahun 1987. Di luar Indonesia juga ada banyak penggemar pencak
silat seperti di Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika.
Di tingkat nasional olahraga melalui
permainan dan olahraga pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu
nusantara, bahkan untuk mengharumkan nama bangsa, dan menjadi identitas bangsa. Olahraga pencak silat sudah
dipertandingkan di skala internasional. Di Indonesia banyak sekali
aliran-aliran dalam pencak silat, dengan banyaknya aliran ini menunjukkan
kekayaan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dengan nilai-nilai yang ada
didalamnya.
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk
melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan
alam. Mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti
gerakan kera,
harimau, ular, atau burung elang. Asal
mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti.
Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela
diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan
diri dapat diandalkan. Peneliti
silat Donald F.
Draeger berpendapat bahwa bukti adanya
seni bela diri bisa dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari
masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang berisikan
sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur.
Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah
tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada
hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu
Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat
bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat
pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India,
Cina, dan mancanegara lainnya.
Pencak silat telah dikenal oleh
sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura,
silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal
dengan nama bersilat, dan
di Filipina selatan dikenal dengan namapasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa
istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa
bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia
Tenggara.
Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk
melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan
alam. Mereka menciptakan bela
diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti
gerakan kera,
harimau, ular, atau burung elang. Asal
mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti.
Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela
diri dan dapat menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan
diri dapat diandalkan. Peneliti
silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa
dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha)
serta pada pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di
candi Prambanan dan Borobudur.
Dalam bukunya, Draeger menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah
tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah tubuh saja, melainkan juga pada
hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia. Sementara itu
Sheikh Shamsuddin (2005) berpendapat
bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat
pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India,
Cina, dan mancanegara lainnya.
Pencak silat telah dikenal oleh
sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura,
silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat dikenal dengan
nama bersilat, dan di
Filipina selatan dikenal dengan namapasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa
istilah "silat" paling banyak menyebar luas, sehingga diduga bahwa
bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di rantau Asia Tenggara.
3.
Bulutangkis
Olahraga
yang dimainkan dengan kok dan raket ini kemungkinan berkembang di Mesir kuno
sekitar 2000 tahun lalu.
Selain di Mesir, diperkirakan juga India dan
China sebagai tempat asal usul permainan ini. Awal mula permainan ini
kemungkinan merupakan sebuah permainan yang berasal dari Tionghoa, Jianzi.
Permainan tersebut menggunakan kok tetapi tanpa memakai raket melainkan dengan
kaki. Misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah
selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris, sejak zaman pertengahan
permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer.
Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung atau tongkat
(Battledores) dan bermain bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya menyentuh tanah. Permainan ini cukup populer untuk menjadi
pemandangan sehari-hari di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah
Punch mempublikasikan kartun untuk ini.
Penduduk Inggris kemudian membawa
permainan ini ke Jepang, China, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka
mengkolonisasi Asia. Permainan ini kemudian dengan segera menjadi permainan
anak-anak di wilayah tersebut.
Olahraga
bulu tangkis modern seperti sekarang ini diciptakan oleh petugas Tentara
Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan
memainkannya secara kompetitif. Karena kota Pune sebelumnya dikenal dengan nama
Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para
tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olahraga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore-A
New Game" ("Badminton Battledore-Sebuah Permainan Baru").
Pamflet ini melukiskan permainan tersebut yang dimainkan di Gedung Badminton
(Badminton House), Estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Bulu
tangkis menjadi sebuah olahraga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olahraga ini, dan di
negara-negara Skandinavia.
4.
Bola Voli
Bola
voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua
grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula
variasi permainan bola voli pantai
yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi namaMintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan
oleh seorang Instruktur pendidikan
jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan diYMCA
pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New
York pada tahun 1870, danmeninggal
pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakansebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umatKristen kepada para pemuda, seperti yang telah
diajarkan oleh Tuhan. Organisasi inididirikan
pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang
pencipta olahraga bola basketyang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan
meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Samahalnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnyasebagai
seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakanlulusan Springfield College of YMCA, menciptakan
permainan Mintonette ini empattahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yangdiciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis
permainan. Tepatnya, permainanMintonette diciptakan dengan mengadopsi empat
macam karakter olahraga permainanmenjadi satu, yaitu bola basket, baseball,
tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan(handball). Pada awalnya, permainan
ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yangsudah tidak berusia muda
lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif
permainan bola basket.Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola
voli) terjadi pada pada tahun1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA TrainingSchool.
Pada awal
tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of theProfessional
Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of
Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundangdan
meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan distadion kampus yang baru.
Pada sebuah konferensi yang
bertempat di kampus
YMCA,Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur
pendidikan jasmani. Dalamkesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan
lima orang.Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebutadalah
permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangatleluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,
permainan ini dapat juga dimainkanoleh
banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalampermainan
tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bolaagar
tetap
bergerak melewati
net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayahlawan).
5.
Biliard
Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang
masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan
ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan
fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil. Cabang
olahraga ini dimainkan di atas meja dan dengan peralatan bantu khusus serta
peraturan tersendiri. Permainan ini terbagi dari beberapa Jenis, antara lain
jenis Carom, English Billiard dan Pool. Dapat dimainkan secara perorangan maupun tim.
Sebagai contoh, jenis Carom dimainkan di meja yang tidak memiliki lubang sama
sekali. Ini berbeda dengan jenis English Billiard dan Pool yang dimainkan di
meja yang memiliki lubang sebanyak 6 buah. Meski sama-sama memilki 6 buah
lubang, ukuran atau luas meja antara English Billiar dan Pool pun berbeda, lebih luas meja jenis
English Billiard. Sampai saat ini, tahun 2008, yang sangat berkembang di
Indonesia adalah jenis Pool yang itu pun masih terbagi dalam Nomor bola 15,
bola 8 dan bola 9. Dahulu di Indonesia, biliar identik dengan olahraga yang selalu dimainkan oleh para lelaki saja.
Namun saat ini banyak wanita
yang mulai menggemari olahraga biliar. Adalah Bapak Putera Astaman, mantan
Ketua Umum PB. POBSI, yang berhasil menaikan Citra Olahraga Biliar, di Indonesia dari Sekedar Olahraga Rekreasi menjadi
Olahraga Prestasi. Biliar, jenis Pool telah berkembang menjadi salah satu
cabang olahraga yang mampu ikut mengharumkan nama bangsa Indonesia. Contohnya,
pada World Pool Championship (kejuaraan dunia biliar jenis pool untuk nomor
bola 9) tahun 2006 kemarin, pemain seperti Ricky Yang, M. Zulfikri berhasil
masuk ke jajaran 32 besar pemain dunia. Roy Apancho berhasil masuk ke jajaran
pemain 64 besar dunia. Apsi Chaniago berhasil masuk ke jajaran pemain 128 besar
dunia. Pada pesta olahraga antar bangsa SEA Games XXIV, 2007 yang lalu, terjadi
kejutan peningkatan prestasi secara luar biasa pula pada cabang olahraga Biliar jenis Pool, dengan mampunya
diraih Medali Emas nomor bola 8, Wanita Perorangan sekaligus Medali Perak nomor
bola 9, Wanita Perorangan oleh seorang Atlet Muda Usia yakni Angeline Magdalena
Ticoalu serta Medali Emas nomor bola 9, Pria Perorangan oleh Ricky Yang.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق